Rabu, 23 Mei 2012

Secret Hunter

Secret Hunter

            Angin berhembus kencang, saat ini aku sedang berdo`a di makam orang tuaku dengan Jae Joong kakakku. “ JJ, aku selesai, ayo kembali” ajakku. “kalau mau masih ada waktu 1 menit untuk berlama-lama di sini” katanya. Aku hanya berjalan ke mobil sebagai jawaban “tak lucu”. Mobil biru tua kakakku melesat melewati jalan sepi dan menerbangkan daun-daun kering di musim gugur ini. Sekejap kami telah sampai, di tempat yang jadi rumah ke duaku ini. Disinilah aku home schooling, teman-temanku adalah agen rahasia, beberapa FBI, paspampres, professor, shooting, dan banyak lagi. “hey, Jae Shik lihat game buatanku ini” kata orang ke-2 termuda di sini setelah aku, ahli computer Jang Hae Min. “kelihatanya bagus, bagaimana cara mainnya?” tanyaku antusias. Dan inilah kehidupanku sebagai SECRET HUNTER.
“kalian jangan main terus, ayo latian menembak lagi” ajak lady meirrin. “aku sedang bertugas lady” jawab Hae Min, “dan ini bukan jadwal latihanku” tambahku. Lady meirrin tak menjawab dan pergi ke tempat lat.tembak. “kalian mau jus” kata kak Shin Jung. “tentu” jawabku. “Jae Shik, kakakmu mana?” tanyanya. “kakak sedang latihan Tembak” jawabku. “baiklah kalau begitu, sampai jumpa” kata kak Shin Jung. Aku hanya melambaikan tangan.
“perhatian, tim Rose akan segera sampai” suara kapten Jang mendenggung di semua ruang, kami segera menempati posisi. Kali ini tugasku hanya memastikan keamanan, komandan memang sering melarangku diberi tugas lapangan, dia selalu bilang “kau masih kecil”. Akupun mulai bekerja, “lotus pada rose, lotus pada rose kirimkan signal kalian”. “baik” jawab mereka, tak lama signal mereka sampai di komputerku. “masih ada 3 orang penyusup” kataku pada tim rose dan ke dua kaptenku. “kami kekurangan senjata” kata salah seorang tim rose.
“Jae Joong, Shin Jung bantu mereka” kata kapten Han pada kami. Tepat 15 menit bantuan pergi, radarku tak melihat penyusup lagi. “okey, kapten kita berhasil!!” kataku keras. 10 menit berikutnya mereka sampai di markas. Kami melanjutkan aktivitas hingga waktunya pulang. Sekarang jam Sembilan malam. Mobil kakakku melesat kencang ke rumah yang sepi dan gelap, tentu saja lampunya belum dinyalakan.
“hey jangan sentuh aku!!” teriak seseorang. “kau saja” kata kakakku lembut, aku mengerti maksudnya. Aku segera turun dari mobil dan berlari ke balkon. Benar saja 3 orang preman berbadan besar sedang mengikat nona muda, dan 2 yang lain sedang menggoda nona itu. “seenaknya saja kalian masuk ke rumah orang dan berbuat kotor” kataku sambil berjalan mendekat. “hey gadis kecil, kalau kau mau, tunggu sampai kami selesai dengan nona ini atau sekarang juga boleh” kata salah satu dari mereka. “hmm… kita dapat 2 hari ini” kata seorang lagi. “2 tinju,2 tendang. Akan kupastikan” kataku. “gadis kecil pergilah, selamatkan dirimu” kata nona muda itu. Lalu terdenganr “huaa.. daak.. prangg.. teng.. dess.. prakk.. aww..” dan terakhir “meaww..”. “kucing liar” kataku.
Aku melepaskan nona itu, lalu memberinya makan dan ia mulai bercerita. “namaku Park Na Ree, aku baru sampai dari New York saat mereka menangkapku di pintu bandara, lalu mereka membawaku ke sini sampai kau datang. Siapa namamu? Dan siapa pria yang masuk tadi?” katanya. “aku Kim Jae Shik, tadi kakakku Kim Jae Joong. Dia pasti sedang mandi” jawabku.
Dia bercerita hingga larut malam tentang perusahaan ayahnya Park Kang Min, dan dia yang akan menjadi pewaris perusahaan. Jam sepuluh lebih tiga puluh menit, dia baru berpamitan pulang. Kakakku menyuruhku segera tidur karena besok tak libur. “sial. Aku lelah meladeni nona itu” keluhku. “kakak!!! Gunakan lampu otomatis pada rumah kita!!” teriakku pada kakak. “nanti saja, kalau kakak ingat” jawab kakakku seadanya.
Jum`at, pukul 5.00
“hei cepat sedikit makanya, komandan pasti melarangmu tugas lapangan lagi” perintah kakakku. “memangnya kapan komandan menyuruhku tugas lapangan, yang kuingat cuma menangkap perampok. Aku selesai, ayo berangkat” jawabku.
“5.20 kita tidak terlambat” kataku antusias. “Jae Joong, Jae Shik ayo cepat masuk, tugas dini hari” sapa kak Shin Jung sambil menarikku. “ada apa kak” tanyaku. “demo besar akan terjadi di kantor presiden, meskipun presiden tidak di tempat tapi mereka akan menyerang wapres. Komandan bilang akan ada rencana peledakan gedung. Kita akan menyamar.” Jelas kak Shin Jung. “tunggu dulu, kita?? Aku tugas lapangan” tanyaku tak percaya. “tentu saja, ayo lekas kemasi alat-alat dan berangkat” katanya semangat.
“okey, tim rose, JJ. Kalian siap” kata kapten Han Jung In pada kami. “siap” jawabku mewakili. “okey kalian bawa 2 mobil, Shin Jung, Jae Shik bawa mobil S2AD. Kalian sebagai pendemo, Jae Joong kau jadi paspampres” kata kapten Jang tegas. “mengerti!!” dan kamipun segera berangkat.
Sesampainya di sana para pendemo telah berkumpul, aku dan SJ pun mulai bergaul dengan mereka, sayangnya kami tak menemukan rencana rahasia, kebanyakan hanya ingin hak mereka dipenuhi tanpa perlu melukai siapapun. Tak lama kemudian seorang pendemo mulai berteriak. Dengan cekatan kami mengawasi gerak-gerik para pendemo. Tak ada yang mencurigakan hingga 1 jam ini, hingga seorang pendemo terlihat mengendap-endap pergi. Aku menggikutinya dengan hati-hati, pria itu memasuki mobil dan mengambil kardus dari sana. “JS pada lotus, coba lihat kandungan benda-benda di sekitarku” laporku pada Hae Min. “arah jam 3, kandungan pembuat bom. Atasi dia!” jawabnya.
Mendengar itu aku segera menyergapnya, bukanya melawan dia tersenyum padaku. Namun akhirnya dia melawan, kami bertarung cukup lama. Ku akui dia karatendo yang hebat. Aku sempat meresa aneh karena ia sama sekali tak bicara. Mataku jeli melihat topi hitamnya yang bertulis “paspampres”, dalam hati aku bertanya apa dia benci paspampres. Namun tiba-tiba ia berlari, “hey.. berhenti kau teroris” teriakku. Ternyata di balik tembok agen SJ telah menunggu. Pria itu tetap tenang dan tanpa ekspresi menggeluarkan tombol kecil, dan dia melemparnya ke tanah “diarrrr….”ledakanya tak besar namun asapnya pekat. Sadarlah aku telah terjebak. Aku menariknya yang berlari dari balik pohon menuju mobil, namun yang kudapat hanya sapu tangan hitam.
Aku dan SJ kembali ke markas, sedangkan JJ tetap berjaga di lokasi. Aku begitu terkejut melihat komandan di depan komputerku, komandan sangat jarang berada di markas. “agen JS dan SJ kalian berhasil mengamankan gedung presiden, apa ada lagi yang kalian temukan?” katanya. “komandan, aku gagal menangkapnya, tapi aku menemukan ini” kataku sambil menyerahkan sapu tangan itu, ada lambang “G” di pojoknya. “huh… sudah 10 tahun ya.. sudah dimulai” kata beliau sambil menghela nafas. “apa yang dimulai” Tanya kak Shin Jung. “akan kuberi tahu bila saatnya tiba. Sekarang tarik JJ ke markas, aku yakin tak ada yang akan terjadi” jawabnya pasti.
Orang sebaik komandan yang merawatku sejak orang tuaku tiada 10 tahun yang  lalu, apa yang ia fikirkan hingga menghela nafas seperti itu? Tanyaku dalam hati, namun mengenang 10 tahun yang lalu membuatku ingat ia sempat membahasnya membuatku agak takut mencarinya, ku pikir apa yang ditutupi komandan pasti memang tak seharusnya ku cari tahu.
Normal POV:
“perhatian semuanya, hari ini hari istimewa, komandan berbaik hati mentraktir kita semua!!” ucap kapten Han pada mic. Suara sorak senang terdengar ramai, mobil- mobil kami satu persatu meninggalkan markas.
Setelah sampai meja di penuhi oleh makanan dan minuman. Jae Shik memilih mengambil sekaleng soft drink dan pergi mencari udara segar di balkon lantai 2. “bintang malam ini banyak sekali. Ah itu rasi bintang Leo, indahnya” gumam Jae Shik. Tak terasa 2 jam lebih Jae Shik memandang bintang. (sebenarnya kebiasaan memandang bintang dan langit berjam-jam itu kebiasaan penulis hehe:D) ponsel Jae Shik berbunyi. Pesan singkat berisi “ku tunggu di mobil” membuatnya bergegas.
Di rumah:
“kakak kita dapat hadiah!” Kata Jae Shik sambil mengangkat kotak di depan pintu. “ada suratnya. Biar aku baca. Untuk Jae Shik dan kakaknya Jae Joong, aku member kalian sedikit hadiah sebagai tanda terimah kasih. Sebenarnya aku ingin memberinya secara langsung melalui surat seperti ini tidak sopan buatku, tapi aku sudah menunggu selama 2jam dan kalian belum pulang. Oh ya besok tolong telpon aku di nomer ini 08**********. Park Na Ree” bacanya.
“kak aku akan pergi ke kamar untuk membuka hadiahku” ucap Jae Shik. “Jae Shik, ku rasa kau salah mengartikan hadiah itu. Na Ree berbeda dengan Shin Jung, aku yakin kau takkan suka hadiah itu” kata Jae Joong mengingatkan. Namun Jae shik malah memasang muka sebal, ia berlari ke kamarnya. Satu menit kemudian. “iii waww, apa`an nich?” kata jae Shik keluar kamar sambil membawa bando pink berbagai model. “hwahahaha…” tawa Jae Joong meledak. “percayalah pada kakak, kakak yakin dalam kado kakak isinya dasi. Karna penasaran Jae Shik membuka kado kakaknya, dan ternyata benar beberapa dasi bermotis lucu ada di dalamnya.
Esok paginya
“Jae Shik, apa yang kau lakukan?” Tanya Jae Joong dari dapur. “sedang menelpon kak Na Ree, meski aku takkan menggunakan hadiahnya, tapi aku harus berterima kasih” ucapnya.
“halo, kak Na Ree?” katanya mulai bicara. “iya, apa ini Jae Shik?” jawabnya. “iya kak, emm… kak aku mau berterima kasih untuk hadiahnya, maaf harus lewat telpon” kata Jae Shik. “Jae Shik, kau dan kakakmu datanglah untuk makan siang di rumahku hari ini! Alamatnya akan ku kirim lewat SMS” pintanya. “baiklah kak sampai jumpa” jawabnya.
~~END~~
Bagaimana kesan Jae bersaudara dengan rumah Park Na Ree dan semua hal di dalamnya, bakal lanjut.

Kamis, 17 Mei 2012

With You Always part 4


 With You Always 4


Alvin tersenyum puas dalam kamarnya. Berkali-kali ia menghela nafas sambil menghadap laptopnya, ratusan kata telah di ketiknya, sebagai anak yang menggemari teknologi Alvin bahkan memiliki softwhere buatannya sendiri, dan kini ia sedang menggunakannya. Meski Tasya tlah tiada, tapi bahkan ia lebih memilih Tasya di banding Luna, pujaan hatinya sendiri. Satu kata yang terucap darinya hanya “Rendi, lihat saja apa yang akan terjadi! Kau akan terkejut”
Pada malam harinya terdengar adu pendapat dari kamar Alvin, baik Alvin, papa, mama bahkan adiknya saling berpendapat. Alvin selalu sibuk memperlihatkan apa yang ada dalam laptopnya, suaranya parau, terlihat memaksakan diri namun tetap focus. Bahkan kedua orang tua Alvin binggung harus berkata apa setiap Alvin bicara.
Jum’at, 15.00
Rendi POV
“suster, benarkah ada pendonor yang cocok untukku” Tanya Rendi was-was. “Rendi ya? Sudah ada pendonor minta besok segera oprasi, tapi harus ada keluarga, pendamping juga boleh untuk mengisi formulir ini” jawabnya ramah. “siapa sus yang sebaik itu mau menolongku” tanyaku. “dia minta namanya dirahasiakan, dia juga tak mau wajahnya dilihat siapapun. “jadi dia masih hidup? Apa dia tak meminta imbalan? Atau apakah dia menggenalku” tanyaku lagi. “dia akan jelaskan semuanya setelah kau sadar usai oprasi dengan surat. Dia sedang kritis sekarang. Dan dia iklas tanpa dibayar”. Aku hanya diam, dalam hatiku senang namun binggung. Terkadang seperti kulihat sepasang mata mengawasiku. Segeralah aku pulang.
Sore ini jam 7 malam aku telah menceritakan semuanya pada Luna, perasaannya begitu campur aduk, namun akhirnya dia memaafkanku setelah 4 jam. Kini aku sedang bertelepon dengannya, sedangkan kakakku pergi untuk administrasi dll. Meskipun begitu aku masih bertanya-tanya “siapa orang sebaik itu” yang rela berkorban demi aku. Namun hingga kini aku mencoba memikirkan semua hal yang membahagiakan, kata orang itu membantu oprasi. Surat-surat perpisahan yang pernah kusiapkan kini telah tersimpan rapih dalam almari bukuku. Semoga memang benar aku tak perlu menggunakan surat itu.
jam 14.00
Saat ini aku sudah di rumah sakit bersama Luna kak Imel & kak Kiki, saat ini kak Imel & kak Kiki sedang mengurus surat oprasi sedangkan Luna membantuku bersiap-siap. “Ara aku benar-benar gerogi ni” kataku pada Luna. “tenang Atha, I will always beside you” kata Luna menenangkan. “tidak boleh! Kau harus sekolah dan harus konsentrasi pada banyak hal lainnya” kataku agak geram. “ya akan ku lakukan, otak, raga, dan jiwaku akan jauh darimu & akan sekolah dengan serius. Tapi hatiku kan selalu bersamamu” jawab Luna tersenyum. “tapi di hari Minggu ini biarkan aku seharian denganmu” lanjutnya. “baiklah Ara” kataku
Normal POV
“Luna keluarlah oprasinya akan dimulai” kata kak Kiki. Lalu kak Imel memeluk Rendi sambil berbisik, sedangkan kak Kiki hanya berbisik dan menjabat tangan Rendi. “baiklah kalau begitu oprasi ini akan segera kami mulai, kami mengharap do`a dari kalian semua” kata dokter sambil menutup pintu kamar. Luna begitu senang akan oprasi Rendi. Luna berdo`a sampai lampu menunjukkan oprasi dimulai, lalu ia berkata “kak Imel apakah kakak juga tak di beri tahu siapa pendoornya atau dimana dia?” tanyanya pada kak Imel. “Sayangnya tidak Lun” jawabnya. “kak aku pamit, mau cari minum” kata Luna kemudian. Kak Imel hanya mengangguk.
Di kantin RS. Banyak juga suster yang sedang istirahat, saat ia membeli minuman ia mendengar “baik sekali ya anak itu, meskipun ia juga berusaha tetap bertahan hidup. Tak disangka ia justru menjadi pendonor” kata seorang suster. “tapi memang kemungkinan hidupnya sangat rendah, mungkin ia takkan bisa bertahan setelah oprasi selesai” kata seorang lainnya. “maaf apa suster sedang membicarakan pendonor Rendi?” Tanya Luna. “meskipun benar tapi kamu tak boleh bilang” jawabnya. Lunapun berlalu.
Di Depan Kamar Rendi
“Luna mengapa mukamu muram?” Tanya kak Kiki. “tadi di kantin ada yang membicarakan pendonor Rendi, tapi mereka tak mau bicara” adunya. “ya sudahlah, apa nanti malam kau pulang tidak?” katanya. “kurasa tidak, aku ingin menemani kak Imel” jawab Luna. “eh Luna sudah kembali” ucap kak Imel. “iya kak, kakak dari kamar mandi ya” kata Luna. “iya, Luna kamu bisa cari tahu pasien kamar ini. Ku dengar ini pendonor Rendi. Tapi besok pagi saja” kata kak Imel. Luna pun menggangguk sambil menerima kertas kecil bertuliskan “ruang VIP no. 03”.
“Luna, Imel, sorry ada jadwal kuliah, besok gue balik pagi - pagi. Ok?” ucap kak Kiki. “yaudah Ki makasih” jawab kak Imel. Luna hanya mengangguk. “kak, apa kakak tak pernah takut akan hidup sendirian dulu?” Tanya Luna pada kak Imel. “pertama kali kakak tahu penyakit Rendi, Rendi sudah berkata akan berusaha. Sebenarnya ia sangat takut mati, sangat takut meninggalkanku. Tapi tekatnya membuatku malu memikirkan hidupku kelak”jawab kak Imel. “kak Imel aku lebih dari mencintainya, aku mengaguminya” kata Luna. “aku juga” tambah kak Imel.
Setelah 8 jam oprasi selesai, namun Rendi butuh serangkaian perawatan. Apalagi dokter berkata mungkin 24 jam lagi ia baru sadar. Namun satu hal yang sangat mengembirakan bahwa oprasi berhasil dengan baik. Tentang sang pendonorpun masih misteri, dokter enggan bicara, namun dokter berkata sang pendonor kini dalam masa kritis, bahkan entah dapat bertahan atau tidak.
Minggu jam 06.00. Luna POV
Seusai kak Kiki datang, aku menjalankan tugas dari kak Imel ruang VIP no. 03 tujuanku. Kak Imel kawatir bahwa si pendonor adalah temanku, ia menyuruhku menyamar dengan jaket tebal, topi dan kaca mata. Satu persatu kamar VIP kutelusuri, no 03 terlihat paling sepi. Aku mengendap – endap masuk dan melihat gadis kecil membawa boneka beruang. Aku bukannya tak kenal gadis itu. “Fayrica” gumamku pelan ingin memastikan. “oh kak Luna, itu kakak. Kakak terlihat aneh dengan dandanan itu. Hihi” ucapnya lugu. “jangan difikirkan, Fay apa ini kamar kakakmu?” tanyaku. “iya dulu, tapi sekarang tidak. Kakak sudah tidak disini. Kami sekeluarga akan pindah ke Amerika. Sangat mendadak karena bisnis papa” jawabnya. “benarkah, aku sedang sibuk. Titip salam saja untuk Alvin” kataku.
“kak, bagaimana kak Alvin menurut kakak?” tanyanya. “Alvin? Dia itu sangat baik, dia ramah, ceria, bertanggung jawab. Dia sangat menyayangiku, dia juga selalu menjagaku. Tapi aku hanya bisa menganggap ia kakak, tak lebih” kataku. “kak aku harus segera pergi, ini alamat kami di Amerika. Mungkin kakak bisa berkunjung. Selamat tinggal” ucap Fayrica seraya berlari. Akupun kembali ke tempat Rendi.
“kak Imel, aku rasa kakak salah info. Kamar 03 itu kamar temanku yang baru keluar hari ini” kataku pada kak Imel. “benarkah..? yasudahlah pasti kita akan tahu suatu hari nanti”ujar kak Imel. “kak Kiki, apa ibu tidak datang?” tanyaku. “tidak Lun, mereka akan datang nanti sore” jawab kak Kiki sambil memainkan ponselnya. “sudah agak siang begini apa Rendi belum datang?” tanyaku. “belum Lun, dokter saja masih berjaga di dalam” jawab kak Imel.
Clakk.. (pintu dibuka)
“dokter bagaimana?” Tanya kak Imel. “sekarang Rendi sudah sadar, kondisinya masih beum pulih benar. Tapi ia makin membaik. Kalau ingin menjenguk juga sekarang bisa” terang dokter sambil tersenyum gembira. Aku, Kak Imel dan kak Kiki segera masuk. “kakak, Luna, kak Kiki.. apa yang terjasi kak?” Tanya Rendi dengan wajah yang masih pucat. “Rendi, oprasimu berhasil… kamu akan sembuh total!” kata kak Imel sambil menitihkan air mata. “Ren, kamu membaik dengan cepat, tak lama lagi kamu boleh pulang. Kamu hebat, sangat hebat” kata kak Kiki. Aku tak mampu berkata apa-apa aku terus menggengam tangan dinginnya. “kakak, siapa pendonorku?” Tanya Rendi tiba-tiba. “biar aku tanyakan ke dokter dengan kakakmu” kata kak Kiki.
“Luna, sebelum aku siuman aku bertemu seseorang, dia memberiku sebuah kertas putih pucat bertulis “terima kasih” lalu berlari dan menghiang. Ditempat dia menghilang aku melihatmu datang diantar seorang perempuan berambut coklat. Kau berlari ke arahku dan aku terbangun. Saat sadar aku seperti mengenalnya meski melihatnya hanya dari belakang. Tapi aku lupa.” Jelasnya padaku. “mungkin dia orang yang berhutang budi padamu, atau kau telah membuatnya sangat bahagia. Tapi mungkin juga itu mimpi biasa” kataku. “tapi aku bersyukur melihatmu nyata. Bukan ilusi. Aku ingin waktu berhenti saat ini” katanya. Dan aku hanya tertawa mengejek tingkahnya.
“Ren, aku rasa kau benar, Alvin memang sakit, kemarin dia dirawat di RS ini juga” kataku mulai bicara. Kulihat raut muka Rendi agak kaget tapi kemudian ia berkata “benarkah, apa kau sudah mengunjunginya?”. Aku menggelengkan kepala dan berkata “hari ini ia sudah berangkat ke AS bersama seluruh keluarganya”. “benarkah mendadak sekali. Luna besok hari Senin kan, kau harus istirahat dan belajar” katanya. “saat ibu menjenguk nanti, beliau akan membawa perlengkapan sekolahku besok, dan kakak yang akan mengantarku ke sekolah” jawabku. “Luna bawa aku ke ruang dokter Davit dengan kursi roda itu, tapi pamitlah pada kakak kalau kita mencari udara segar ya, kau mau kan?” pintanya. “baiklah, baiklah aku akan menelpon kak Imel” ucapku.
Normal POV
“Rendi, apa yang akan kau lakukan?” Tanya Luna. “Dokter Davit adalah dokter si pendonor misterius, kalau bertanya pada Dokter Iksan aku yakin ia akan diam saja. Dokter Davit pernah bilang kalau ia akan memberiku surat dari pendonor misterius” jelas Rendi. “ternyata begitu, aku jadi semakin penasaran” kata Luna.
“dokter Davit, boleh aku masuk, aku Rendi” ucap rendi di depan pintu. “silahkan Ren” jawabnya. “dokter, aku ingin menagih janji, dokter bilang ada surat dari pendonor itu untukku” kata Rendi to the point. “ternyata kau masih ingat, aku berharap kau lupa dan terus berdo`a untuk pendonormu. Huft… baru beberapa hari saja dia berubah, anak itu membuka matanya dan sangat takjup dengan apa yang bisa dilihatnya. Dia pasti sangat senang melihatmu sumbuh” katanya denggan nada pasrah. “dokter aku tidak mengerti apa yang kau ucapkan” kata Rendi geram. “Ren, tenanglah” ucap Luna.”maaf bicaraku berbelit-belit ya..? maafkan aku. Ini suratnya, setelah ini jangan pernah cari aku untuk menanyakannya”ucap dokter Davit. Usai mengambil surat itu Rendi keluar dengan raut muka masam, Rendi mengajak Luna ke taman belakang rumah sakit.
“Rendi, tersenyumlah. Liat mukamu seperti kakek umur 70an.. haha! Biar kubacakan surat itu” bujuk Luna. Rendi pun menyerahkan surat itu.
Jum`at 12 Oktober 2005,
pukul 08.00, RS Berlian
        ini pertama kalinya aku merasa sangat berguna untuk orang lain, sebelumnya tak pernah ku berikan sesuatu yang berharga untuk orang lain. Bahkan juga aku tak sempat member apapun pada orang yang kucintai. Sebenanya aku tak pernah meminta terima kasih darimu, karena justru akulah yang ingin berterima kasih. Kalau kau ingin tahu siapa aku, kurasa tak perlu. Tapi aku ingin kau tahu satu nama “Natasya Ella Pertiwi” atau Ella. Dialah orang yang telah merubah hidupku dengan cara yang sangat singkat, tapi juga sangat berhasil. Bila ingin berterima kasih, bila ingin berdo`a untuk apa yang telah kuberikan padamu. Gantilah namaku yang tak kau ketahui dengan namanya, nama Tasya.
Seorang anak yang telah
Menemukan arti hidupnya
NVA <3 PEN
“luar biasa misterius, huft... ini akan jadi sulit untuk diteruskan. Tapi bukan berarti aku tak mau menyelidiki ini Ren” kata Luna. “iya aku tahu, kita akan teruskan ini. Tapi tidak sekarang 1 bulan lagi, setelah aku sembuh dan setelah ujian. Ayo kita cari diam-diam” kata Rendi. “apakah kau telah puas dengan surat ini? Atau jangan-jangan kau kenal Ella?!” Tanya Luna. “puas? Tidak, tapi aku senang dengan sifat orang ini. Dan tentang Tasya aku juga tidak mengenalnya. Kau jangan jealous begitu, liat mukamu lucu” goda Rendi. “ah.. sudahlah aku tidak peduli, ayo kita kembali” ucap Luna ketus sambil mendorong kursi roda Rendi. Sedangkan Rendi terus menahan tawa.
Di lorong mereka bertemu orang tua Luna dan beberapa teman yang menjenguk. Merekapun kembali bersama-sama. “astaga, kenapa baru tadi pagi ada yang memberitahuku ya..?” omel Farel. “iya, siapa yang bertanggung jawab?” tambah Sandra. “udahlah guys, kami bawa oleh-oleh” kata Lia bergantian dengan Citra. “makasih kalian semua, om sama tante juga makasih udah dateng” kata Rendi. “sama-sama Ren, kami memang pengen dateng kok” jawab Ibu Luna. “oh ya, uda pada tahu belom, Alvin pindah ke AS?” Tanya Rakka. “udah kok, kami udah tahu” jawab Luna.
“kapan kiranya kamu bisa pulang?” Tanya ayah Luna. “menurut perkiraan dokter minimal 1 minggu lagi, dan syukurlah itu berarti aku bisa ikut ujian” jawab Rendi. “wah.. Ren kalau begitu gimana kalau tiap hari kita mampir buat belajar bareng di sini!” usul Rakka. “boleh juga tuch, kita sepatu!” kata Farel. “hah..?? sepatu..?? maksudnya?” Tanya Lia. “iya sepatu, sepakat setuju” jawab Farel. “ada-ada aja lu Rel” kata Rendi. “ohh.. yaiyalah Farel, tak ada duanya ni” katanya sambil menunjuk diri sendiri.
Skip time
Kegembiraan diantara mereka semakin indah tiap harinya, dan kepergian Alvin jadi tak terasa. Sebaliknya justru mereka tak menyadari kemisteriusan dan mendadaknya kepergian Alvin, padahal sampai detik ini pun tak ada kabar sama sekali darinya. Hanya terkadang Rendi ingat terakhir kali ia bertemu Alvin. Bahkan kini setelah ujian selesai yang teringat oleh Luna hanya si pendonor misterius.
Hari ini tepat 1 bulan, kini Rendi dan Luna sedang ada di RS berlian untuk mencari Tasya. “Permisi sus, kami ingin tahu apakah ada pasien bernama Natasya Ella Pertiwi, kami hendak menjenguknya” Tanya Rendi. “tunggu sebentar akan kami periksa” jawabnya. “kapan kalian mendengarnya sakit, ia meninggal di RS ini sekitar 1 bulanan lalu. Tapi yang ku dengar ia disemayamkan di TPU Sekar Putih” kata suster tersebut. “terima kasih, kami akan pergi kesana” jawab Luna. “ini semakin membingungkan” kata Luna seraya keluar dari RS. “menurutku kita harus mencari alamat keluarga Ella, si pendonor pastilah teman baik Ella” ujar Rendi. “Tanya saja pada suster tadi” kata Luna. “apa kau lupa, kita tadi mengaku sebagai teman Tasya, logikanya mana mungkin kita tak tahu rumahnya” jelas Rendi. “oh astaga aku lupa” jawab Luna sambil menepuk dahinya.
TPU Sekar Putih
“apa kita akan menggelilingi TPU ini” Tanya Luna. “tentu tidak, itu kan makamnya” kata Rendi. Setelah sampai mereka berdo`a di sana. Ternyata orang tua Ella, dan mereka mengizinkan Luna dan Rendi berkunjung ke rumah Ella.
apa yang akan terjadi di rumah Ella, dan siapa si pendonor misterius, nantikan With You Always 5
bakal Lanjooot

Jumat, 11 Mei 2012

Cry
By: Mandy Moore
I`ll always remember, It was late afternoon
It lasted forever, And ended too soon
You were all by yourself
Staring up at a dark gray sky
I was changed

Chorus:
In places no one would fine
            All your feeling so deep inside
            It was than that I realized
That forever was in your eyes
The moment I sow you cry

            The moment that I saw you cry

It was late in September, and I`ve seen you before
You were always the cold one, but I was never that sure
You were all by yourself
Staring up at a dark gray sky
I was changed


In places no one would fine
            All your feeling so deep inside
            It was than that I realized
That forever was in your eyes
The moment I sow you cry
I wanted to hold you
I wanted to make it go away
I wanted to know you
I wanted to make your everything, all right…

I`ll always remember
It was late afternoon
In places no one would fine..

In places no one would fine
All your feeling so deep inside
It was than that I realized
That forever was in your eyes
The moment I show you cry

Kamis, 10 Mei 2012

foto karyaku


















tugas tugasku







metode-metode pemisahan campuran






A. Pengertian Pengayakan
Pengayakan merupakan pemisahan berbagai campuran partikel padatan yang mempunyai berbagai ukuran bahan dengan mengunakan ayakan. proses pengayakan di sebut juga sebagi alat pembersih, pemisah kontaminan yang ukurannya berbeda dengan bahan baku. Pengayakan memudahkan kita untuk mendapatkan tepung dengan ukuran yang seragam. Dengan demikian pengayakan juga dapat di definisikan sebagai suatu metoda pemisahan berbagai campuran partikel padat sehingga didapat ukuran partikel yang seragam dan terpisah dari kontaminan yang memiliki ukuran berbeda dengan menggunakan alat pengayakan.
Pengayakan dengan berbagai rancangan telah banyak digunakan dan dikembangkan secara luas pada proses pemisahan bahan-bahan pangan berdasarkan ukuran. pengayakan yaitu pemisahan bahan berdasarkan ukuran mesin kawat ayakan, bahan yang mempunyai ukuran lebih kecil dari diameter mesin akan lolos dan bahan yang mempunyai ukuran lebih besar akan tertahan pada permukaan kawat ayakan. Bahan-bahan yang lolos melewati lubang ayakan mempunyai ukuran yang seragam dan bahan yang tertahan dikembalikan untuk dilakukan penggilingan ulang (Ir. Suharto, 1998).
Yang menjadi ciri ayakan antara lain adalah :
a.       Ukuran dalam mata jala
  1. Jumlah mata jala (mesh) per satuan panjang, misalnya per cm atau per inchi (sering sama dengan nomor ayakan).
  2. Jumlah mata jala per setuan luas, umumnya per cm2.
Screening atau pengayakan secara umum merupakan suatu pemisahan ukuran berdasarkan kelas-kelasnya pada alat sortasi. Namun pangayakn juga dapat digunakan sebagai alat pembersih, memindahkan kontaminan yang ukurannya berbeda dengan bahan.
Pengayakan merupakan satuan operasi pemisahan dari berbagai ukuran bahan untuk dipisahkan kedalam dua atau tiga praksi dengan menggunakan ayakan. Setiap praksi yang keluar dari ayakan mempunyai ukuran yang seragam (Fellow, 1988).
B. Macam-macam alat Pengayakan
Berbagai jenis alat pengayak yang dapat digunakan dalam proses sortasi bahan pangan, diklasifikasikan dalam dua bagian  besar :
1.  Ayakan dengan celah yang berubah-ubah (Screen Apeture) seperti : roller screen
(Pemutar), belt screen (kabel kawat atau ban), belt and roller (ban dan pemutar), screw (baling-baling).
2.  Ayakan dengan celah tetap, seperti : stationary (bersifat seimbang/tidak berubah), vibratory (bergetar), rotary atau gyratory (berputar) dan recipro cutting (timbale balik).
Untuk memisahkan bahan-bahan yang telah dihancurkan berdasarkan keseragaman ukuran partikel-partikel bahan dilakukan dengan pengayakan dengan menggunakan standar ayakan.
Standar kawat ayakan dibagi :
1. Tyler Standar, ukuran 200 mesh, diameter 0,0029 inci, dan SA 0,0021 inci.
2. British Standar, ukuran 200 mesh, SA 0,003 inci, dan SI 4√2.
3. US Standar, ukuran 18 mesh, SA 1 mm, dan SI 4√2.
Pengayak (screen) dengan berbagai desain telah digunakan secara luas pada proses pemisahan bahan pangan berdasarkan ukuran yang terdapat pada mesin-mesin sortasi, tetapi pengayak juga digunakan sebagai alat pembersih, pemisahan kontaminan yang berbeda ukurannya dari bahan baku. Rancangan-rancangan pengayak ditemui dalam proses sortasi bahan pangan.
Pengoperasian mesin sortasi dan pengkelasan mutu bahan pangan, juga merupakan pekerjaan yang bersifat monoton. Sifat acuh tak acuh dari tenaga kerja akan mengurangi kesalahan fungsi fungsional saat mengoperasikan peralatan sortasi.
Klasifikasi tersebut sangat bermanfaat tetapi tidak bersifat kaku. Proses pembersihan dan sortasi untuk menghasilkan suatu pengkelasan mutudan beberapa kasus selalu melibatkan proses sortasi. Bagaimanapun, tingkatan operasi tersebut sangat berarti, terutama dalam penerapannya sebagai tujuan utama dari suatu kegiatan (Brennan, 1968).
gambar pengayakan
2. Dekantir
Pengertian Dekantasi atau dekantir - Dekantasi adalah proses pemisahan zat pada yang tidak ikut terlarut di dalam pelarutnya dengan cara dituangkan, sehingga akibatnya cairan tersebut akan terpisah dari zat padat yang tercampur.
contoh pemisahan dekantir: pemisahan air dan pasir
Proses pemisahan menggunakan metode dekantir yaitu dengan mengenapkan semua endapan, kemudian menuang hati-hati cairan di atas endapan sehingga endapan tetap tinggal dl wadah semula. Dengan demikian campuran yang berupa padatan dan campuran akan terpisah.
Dekantir merupakan proses pemisahan campuran yang sangat berguna untuk kehidupan sehari – hari. Dekantir juga sering digunakan dalam proses – proses kimia maupun ilmiah. Dekntir disebut juga dekantasi atau dekanter.


images.jpeg
3.Filtrasi

         Penyaringan adalah cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan ukuran dari partikel-partikel komponen campuran. Penyaring yang digunakan harus memiliki pori yang ukurannya lebih kecil dari ukuran partikel salah satu komponen penyusun campuran, tetapi lebih besar dari komponen yang lainnya. 


Sebagai contoh, kita memiliki campuran heterogen antara zat padat dan cairan di mana ukuran partikel zat padat lebih besar dari ukuran partikel zat cair. Untuk memisahkan keduanya, kita dapat menggunakan penyaring yang memiliki ukuran pori lebih kecil dari ukuran partikel zat padat dan lebih besar dari ukuran partikel zat cair. Dengan demikian, kertas saring dapat dilewati oleh partikel cairan, tetapi tidak dapat dilewati oleh partikel zat padat. Hasil dari penyaringan berupa zat padat yang tertinggal di atas kertas saring (residu atau ampas) dan cairan yang tertampung dalam wadah (filtrat). Bahan penyaring yang biasa digunakan di laboratorium adalah kertas saring.

            Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-obat injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula. Penyaringan di laboratorium dapat menggunakan kertas saring dan penyaring buchner. Penyaring buchner adalah penyaring yang terbuat dari bahan kaca yang kuat dilengkapi dengan alat penghisap.



4.   Destilasi
Distilasi adalah seni memisahkan dan pemurnian dengan menggunakan perbedaan titik didih. Distilasi memiliki sejarah yang panjang dan asal distilasi dapat ditemukan di zaman kuno untuk mendapatkan ekstrak tumbuhan yang diperkirakan dapat merupakan sumber kehidupan. Teknik distilasi ditingkatkan ketika kondenser (pendingin) diperkenalkan. Gin dan whisky, dengan konsentrasi alkohol yang tinggi, didapatkan dengan teknik yang disempurnakan ini.
Pemisahan campuran cairan menjadi komponen dicapai dengan distilasi fraksional. Prinsip distilasi fraksional dapat dijelaskan dengan menggunakan diagram titik didih-komposisi (Gambar 12. 1). Dalam gambar ini, kurva atas menggambarkan komposisi uap pada berbagai titik didih yang dinyatakan di ordinat, kurva bawahnya menyatakan komposisi cairan. Bila cairan dengan komposisi l2 dipanaskan, cairan akan mendidih pada b1. Komposisi uap yang ada dalam kesetimbangan dengan cairan pada suhu b1 adalah v1. Uap ini akan mengembun bila didinginkan pada bagian lebih atas di kolom distilasi (Gambar 12.2), dan embunnya mengalir ke bawah kolom ke bagian yang lebih panas. Bagian ini akan mendidih lagi pada suhu b2 menghasilkan uap dengan komposisi v2. Uap ini akan mengembun menghasilkan cairan dengan komposisi l3.
Jadi, dengan mengulang-ulang proses penguapan-pengembunan, komposisi uap betrubah dari v1 ke v2 dan akhirnya ke v3 untuk mendapatkan konsentrasi komponen A yang lebih mudah menguap dengan konsentrasi yang tinggi.
Gambar 12.1 Diagram titik didih- komposisi larutan ideal campuran cauran A dan B. Komposisi cairan berubah dari l1 menjadi l2 dan akhirnya l3. Pada setiap tahap konsentrasi komponen B yang kurang mudah menguap lebih tinggi daripada di fasa uapnya.Contoh soal 12.1 Distilasi fraksional Tekanan uap benzen dan toluen berturut-turut adalah 10,0 x 104 N m-2 dan 4,0 x 104 N m-2, pada80°C. Hitung fraksi mol toluen dalam uap yang berada dalam kesetimbangan dengan cairan yang terdiri atas 0,6 mol toluen dan 0,4 molar benzen. Hitung fraksi mol toluen x dalam fas uap.Jawab Dengan bantuan hukum Raoult (bab 7.4(b)), komposisi uapnya dapat dihitung sebagai berikut. Jumlah mol toluen di uap /jumlah mol benzen di uap = [0,60 x (4,0 x 104)]/[0,40 x (10,0 x 104)] = 0,60.
Fraksi mol toluen di uap x adalah: x/(1 – x) = 0,60; x = 0,60 / (1,0 + 0,60) = 0,375.
Bila dibandingkan dengan komposisi cairan, konsentrasi toluen di fasa uap lebih besar menunjukkan bahwa adanya pengaruh distilasi fraksional.Kolom distilasi yang panjang dari alat distilasi digunakan di laboratorium (Gambar 12.2) memberikan luas permukaan yang besar agar uap yang berjalan naik dan cairan yang turun dapat bersentuhan. Di puncak kolom, termometer digunakan untuk mengukur suhu fraksi pertama yang kaya dengan komponen yang lebih mudah menguap A. Dengan berjalannya distilasi, skala termometer meningkat menunjukkan bahwa komponen B yang kurang mudah menguap juga ikut terbawa. Wadah penerima harus diubah pada selang waktu tertentu.
Bila perbedaan titik didih A dan B kecil, distilasi fraksional harus diulang-ulang untuk mendapatkan pemisahan yang lebih baik. Produksi minyak bumi tidak lain adalah distilasi fraksional yang berlangsung dalam skala sangat besar.


d.       
5.   Corong Pisah

Corong pemisah. Lapisan eter dengan zat terlarut yang berwarna kuning di bagian atas dan lapisan air di bawahnya.
Corong pemisah atau corong pisah adalah peralatan laboratorium yang digunakan dalam ekstraksi cair-cair untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu campuran antara dua fase pelarut dengan densitas berbeda yang takcampur. Metode ini digunakan untuk memisahkan dua jenis zat cair yang berbeda massa jenisnya.
Umumnya salah satu fase berupa larutan air dan yang lainnya berupa pelarut organik lipofilik seperti eter, MTBE, diklorometana, kloroform, ataupun etil asetat. Kebanyakan pelarut organik berada di atas fase air keculai pelarut yang memiliki atom dari unsur halogen.
Corong pemisah berbentuk kerucut yang ditutupi setengah bola. Ia mempunyai penyumbat di atasnya dan keran di bawahnya. Corong pemisah yang digunakan dalam laboratorium terbuat dari kaca borosilikat dan kerannya terbuat dari kaca ataupun Teflon. Ukuran corong pemisah bervariasi antara 50 mL sampai 3 L. Dalam skala industri, corong pemisah bisa berukuran sangat besar dan dipasang sentrifuge.
Untuk memakai corong ini, campuran dan dua fase pelarut dimasukkan ke dalam corong dari  atas dengan corong keran ditutup. Corong ini kemudian ditutup dan digoyang dengan kuat untuk membuat dua fase larutan tercampur. Corong ini kemudian dibalik dan keran dibuka untuk melepaskan tekanan uap yang berlebihan. Corong ini kemudian didiamkan agar pemisahan antara dua fase berlangsung. Penyumbat dan keran corong kemudian dibuka dan dua fase larutan ini dipisahkan dengan mengontrol keran corong.




  

6. Kromatografi


gambar Hasil Kromatografi
Kromatografi merupakan cara pemisahan campuran menjadi komponen-komponen zat penyusunnya berdasarkan perbedaan kecepatan zat-zat tersebut bergerak bersama-sama dengan pelarutnya pada permukaan suatu benda penyerap. 


 


Gambar proses kromatografi
Dengan cara ini, zat-zat terlarut akan disebarkan di sepanjang permukaan benda penyerap oleh pelarut yang bergerak di sepanjang permukaan tersebut. Campuran yang berupa cairan dapat dipisahkan menjadi komponen-komponen penyusunnya dengan cara ini. Kamu dapat mengetahui bahwa cairan tinta yang tampaknya seperti hanya satu warna saja, jika diuji secara kromatografi akan tampak tersusun atas dua atau lebih komponen zat yang ditunjukkan oleh timbulnya warna yang berbeda.
Macam – macam Kromatografi
a.       Kromatografi kolom (digunakan untuk memisahkan pigmen pada tumbuhan)
b.      Kromatografi kertas (digunakan untuk memisahkan warna – warna yang terdapat pada bahan pewarna)
c.       Kromatografi lapis tipis (hampir sama dengan kromatografi kertas bedanya menggunakan pelat tipis dari plastic atau gelas)
d.      Kromatografi gas



7.   Sublimasi
Teknik sublimasi dilakukan untuk memisahkan zat yang menyublim ketika dipanaskan atau memisahkan campuran zat yang mudah menyublim dengan pengotornya, seperti kamfer dan iodium. Iodium yang tercampur dengan pengotor dapat dimurnikan kembali dengan teknik sublimasi. Sublimasi dapat memisahkan campuran yang mengandung ammonium klorida dan natrium klorida.




Gambar alat sublimasi
Kristal yang mengandung iodium dan pengotornya disimpan dalam gelas tertutup dan di atas tutupnya disimpan es batu sebagai pendingin. Kemudian dipanaskan sehingga menyublim. Uap iodium yang tidak mengandung kotoran akan membeku kembali pada bagian tutup dan pengotornya tetap berada di bagian dasar gelas.






8. Sentrifugasi
Sentrifugasi merupakan suatu metode yang digunkan dalam pencapaian sedimentasi dimana partikel-partikel yang ada di dalam suatu bahan yang dipisahkan dari fluida oleh gaya sentrifugasi yang dikenakan pada partikel. Dalam hal ini, partikel yang dimaksud adalah solid, gas, atau liquid dan fluida. Dalam pengunaan metode sentrifugasi ini, terdapat sebuah alat yang penting. Alat yang diperlukan dalam metode ini adalah Sentrifugase. Metodde sentrifugasi dimaksudkan agar segala bentuk proses pemisahan zat dapat dipercepat. Hal ini sebagai jawaban atas lamanya waktu yang diperlukan dalam proses pemisahan zat jika dengan cara alamiah.
Dalam metode sentrifugasi, prinsip yang digunakan yaitu dimana objek diputar secara horizontal pada jarak radial dari titik dimana titik tersebut dikenakan gaya. Pada saat objek diputar, partikel-partikel yang ada akan berpisah dan berpencar sesuai dengan berat jenis masing-masing partikel. Gaya yang berperan dalam proses teknik sentrifugasi ini yaitu gaya sentrifugal. Dengan adanya teknik ini, proses pengendapan suatu bahan akan lebih cepat dan optimum dibandingkan dengan menggunakan teknik biasa. Prinsip sentrifugasi ini dapat bekerja secara optimum jika para pengguna dapat memasukkan nilai RPM dan nilai konsentrasi yang tepat kedalam alat sentrifugasi.
Cara pengoperasian alat sentrifugase dalam metode ini terbilang tidak terlalu sulit. Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan alat tersebut yaitu sistem konsentrasi yang ingin dimasukkan ke dalam alat sentrifugasi dan kecepatan putar alat. Dalam proses penggunaannya, yang dilakukan pertama kali yaitu pengguna memasukkan nilai konsentrasi (%) dari endapan yang diinginkan. Kemudian pengguna memasukkan nilai RPM kedalam alat sentrifugasi. Setelah nilai konsentrasi dan RPM selesai dimasukkan, maka alat sentrifugse secara otomatis akan berjalan. Sebelumnya, alat sentrifugase akan mengeluarkan nilai waktu putar(t) sebelum alat berputar. Kemudian alat akan bekerja secara otomatis dan jika konsentrasi yang diinginkan telah tercapai sebelum waktu yang telah ditentukan, maka simulasi secara otomatis akan berhenti. Namun jika konsentrasi belum tercapai, maka simulasi akan dengan otomatis menambahkan waktu putar.


Di dalam mesin sentrifugase, terdapat suatu sensor yang digunakan untuk mengukur konsentrasi cairan yang dihasilkandari proses sentrifugasi. Yaitu sensor konsentrasi. Diantara sensor yang ada dipabrikan, diantaranya yaitu sensor Swagelok CR-288 seperti pada gambar disamping ini. Sensor ini sangat berperan penting dalam penentuan konsentrasi endapan yang diinginkan oleh si pengguna. Sensor ini juga memberikan kebudahan kepada si pengguna dalam menentukan ketepatan waktu yang diperlukan dalm mencapai suatu titik konsentrasi tertentu dlam proses sentrifugasi.